Menengok
kembali ke masa lalu kadang merupakan hal yang bijaksana. Tetapi yang tidak
bijaksana adalah terus terpaku pada masa
lalu. Hidup tidak berjalan mundur, dia bergerak maju. Mau tidak mau, suka tidak
suka, dia akan terus berjalan.
Mungkin
tidak ada salahnya mengingat masa lalu. Masa yang mungkin tidak pernah akan
terulang. Meskipun kejadiannya terulang tapi tidak akan sama. Ada beda kondisi,
beda waktu, dan mungkin juga beda akan persepsinya.
Mengingat
masa laluku, mungkin bukan hal yang menarik untuk diceritakan. Tapi ini sekedar
catatan sebagai pengingat bahwa apa yang pernah kulakukan dan kulalui sebagai
pembelajaran hidup. Syukur-syukur menjadi lebih bijaksana.
Sewaktu
masih SMA, ada momen yang merubah sudut pandangku terhadap penguasa. Dari
situlah awal persepsiku memandang hidup. Jaman orba, tak perlu diceritakan apa
yang terjadi. Semua pasti paham.
Jaman
kuliah beberapa peristiwa menjadi cukup menarik. Pergolakan mahasiswa,
perubahan rezim, dan masuknya pengaruh NII. Pergaulan dengan paham-paham
kebebasan, ideology kiri, aliran, agama garis keras, membuat hal-hal menjadi
menarik. Meskipun aku bebas menentukan aliranku sendiri.
Petualang
menarik juga ketika berpindah-pindah pekerjaan. Dari satu perusahaan ke perusahaan
lain. Dari kota ke kota lain. Dan dengan bangga aku berpredikat buruh. Aku
mengerti posisi yang selama kuliah cuma
tahap wacana, dan sekarang sudah mengalaminya. Sungguh hal yang berbeda.
Berawal
dari keisengan, kini aku menjadi abdi Negara. Kini aku mengerti apa yang selama
ini menjadi gelap. Cuma kulit luar yang terlihat saat posisimu diluar system.
Njlimet dan ada lingkaran- lingkaran yang saling berkaitan.
Sedikit
mengerti tentang politik, mengerti sedikit tentang buruh, mengerti sedikit
tentang pengusaha, tentang abdi Negara, tentang logika, dan tentang mistik .
Sedikit mengerti karena pernah mengalami. Sedikit mengerti agar pikiran menjadi
luwes. Sedikit mengerti agar bisa lebih
bijaksana.
Biarlah
masa lalu itu ada. Meski ada tangis, ada tawa, ada duka, ada suka, ada amarah,
ada kecewa, dan ada rasa lainnya. Tapi itu tetap masa lalu. Masa yang akan
terus melekat dalam sebuah cerita hidup. Semoga bisa menjadi lebih bijaksana.