Jumat, 03 Februari 2012

Sedikit Kisah 1


              Entah kenapa tiba-tiba teringat aku teringat peristiwa sewaktu dulu masih mencari sesuap nasi di bumi Kalimantan. Mungkin cuma secuil daerah Kalimantan yang aku jelajahi. Alam Kalimantan dengan pesona hutannya yang mulai di rusak atas nama ekonomi.
                Perjalananku dimulai dari bandara Sepinggan, Balikpapan. Dari bandara dilanjutkan dengan mobil carteran menuju Samarinda menempuh waktu kurang lebih 2jam. Lucunya si sopir membelokkan ke sebuah tempat yang belakangan baru aku ketahui adalah sebuah lokalisasi. Tempat itu ada beberapa rumah-rumah dan warung-warung. Parah ! baru sejam menginjakkan kaki di Kalimantan sudah di dibawa ke lokalisasi. Awalnya aku binggung kenapa aku dibawa kesini. Ternyata, si sopir sedang menagih fee pada beberapa orang disana. Aroma minuman keras dan hinggar bingar musik dangdut memenuhi beberapa warung-warung disitu.
                Aku hanya bisa termenung sesaat. Mencoba menganalisa tempat itu. Wajah-wajah perempuan bermake up tebal dengan pakaian minim menjadi pemandangan disetiap sudut tempat itu. Hari masih siang. Ada beberapa perempuan duduk-duduk dengan santai diatas dipan. Aku diam saja. Mencoba bersikap tenang, lagi pula aku tidak melakukan apa-apa jadi apa peduliku. Niatku ke Kalimantan hanya ingin mencari pekerjaan dan tidak akan memulainya dengan hal-hal diluar itu.
                Sekilas aku perhatikan wajah-wajah perempuan itu berasal dari daerah Jawa. Mungkin itu tebakanku, melihat dari warna kulit dan wajahnya. Umurnya kisaran antara 18 sampai 30 an. Dari beberapa celetukan dari mereka, aku perkirakan dari daerah Jawa Timur,meskipun ada juga logat daerah Jawa Tengah. Dialek Sunda pun aku sepintas mendengarnya,meskipun ada beberapa daerah Sumatera juga.
                Setengah jam, waktu kami berhenti disini. Si sopir sudah menyelesaikan urusannya menagih beberapa orang. Kami pun segera bergegas kembali melanjutkan perjalanan. Perjalanan yang lumayan lama, aku mencoba mengorek keterangan tentang tempat itu tadi. Dari penjelasan si sopir ternyata tepat dugaanku bahwa sebagian penghuni lokalisasi itu berasal dari Jatim. Menurut penjelasannya, aku jadi mengerti sebenarnya mereka ke Kalimantan untuk mencari pekerjaan. Beragam cerita akhirnya mereka terjerumus di lokalisasi. Aku kembali termenung, begitu beratkah hidup disini? Sementara aku mulai mencari penghidupan disini dan mungkin saja akan berakhir pada seperti mereka….mungkin saja, tapi untungnya tidak. 


Samarinda, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar