Hal yang aku ingat saat
menatapnya adalah senyumannya. Ya, senyuman membuatku tertarik. Seperti magnet
yang menarik segumpalan paku. Lekat dan tak bisa lepas. Secantik apapun wajah
bila tanpa senyuman rasanya akan sangat hambar. Kaku seperti sebongkah patung.
Tapi dia, senyumannya yang manis menghiasi wajahnya yang sangat manis juga.
Perpaduan yang sempurna.
Kadang aku bertanya-tanya pada
siapakah senyuman itu ditujukan? Teringat kalimat senyum adalah sedekah,
membuatku semakin ingin menjadi fakir didepanmu. Agar ada mendapatkan sedekah
darimu, yakni senyummu.
Sebuah kisah yang menyedihkan
bukan? Hanya mampu menatap dirimu tersenyum tanpa pernah bisa memilikimu dan senyumanmu.
Solo,2011
ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha aku ngakak baca ini sumpahhhh
BalasHapusinginn jadi fakir hanya krn ingin menerima senyum nya
begitulah hehe
BalasHapus