Kenapa kau masih bertahan dengan
kerinduan ini?
Entahlah, aku hanya ingin. Itu saja alasanku
Terakhir aku ingat namamu tidak
ada dalam kerinduan mereka, kenapa kau masih memelihara rindu ini? Bukankah itu
sia-sia?
Sia-sia? Tidak! Karena aku
mencoba mempertahankan setiap kenangan
Untuk apa memelihara kenangan?
Kau tidak hidup di masa lalu. Waktu terus bergerak, dia tidak diam.
Karena aku manusia, butuh sesuatu untuk di kenang. Secepat apapun waktu
bergerak, rasa itu tetap ada. Atau setidak-tidaknya pernah ada dan tertulis
dalam buku sejarahku
Lalu apa yang kau lakukan dengan
rasa itu?
Biarkan saja. Biarkan tetap ada sampai aku puas
Dasar bodoh!
Hehehe…Kau bilang aku bodoh? Ini bukan kebodohan, ini hanya caraku
untuk menegaskan keberadaanku. Setidaknya aku pernah mewarnai salah satu sudut
kehidupan, meskipun aku ditinggalkan
Hahaha…kau semakin terlihat
bodoh! Mengenang orang yang meninggalkanmu. Mendepakmu, menendangmu. Itu sakit
tahu? Atau jangan-jangan kau sudah tak waras dan menikmati rasa sakit itu?
Mungkin kau benar. Aku biarkan rasa ini tetap ada, tapi tahukah kau?
Waktu akan menggerus makna rasa ini. Mungkin dulu serupa api yang
menyala,perlahan tapi pasti ia akan meredup. Yang tersisa hanya seonggok arang.
Aku hanya ingin menikmati nyala itu, sekedar menghangatkan hati. Apa itu tidak
boleh?
Terserahlah apa katamu. Luka
kalau kau biarkan akan membesar, menyerang sisi lain yang sehat. Ia akan
membusuk dan akhirnya menghancurkan semuanya. Mati.
Siapa yang bilang luka? Kita bicara rindu, bukan luka
Sama saja kan? Rindu yang tak
bersambut akan meninggalkan luka
Tapi yang aku pelihara adalah sisi rindu, bukan lukanya. Rindu itu
pertanda aku masih sah sebagai manusia. Masih punya hati. Bukan tembok atau
batu
Ah terserahlah. Dasar bodoh !!
Hahaha………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar