Apa yang kau dapat saat hadir diantara
mereka ?
Luka. Melukai dan terluka juga.
Terus ? Sudah tahu itu melukai dan terluka kenapa kau
nekad ada diantara mereka ?
Entahlah. Aku juga tidak tahu.
Mungkin, aku hadir ditempat dan waktu yang salah.
Kau sudah tahu itu salah, tapi
kenapa kau teruskan ?
Aku tak tahu. Sungguh. Tiba-tiba
saja terjadi, mengalir begitu saja.
Bah!! Alasan apa itu ? Kau
pasti tahu akhir dari semua perbuatanmu kan ?
Iya aku tahu. Tapi…..entahlah,
aku juga bingung. Aku hanya menawarkan hal yang dia butuhkan. Hanya itu awalnya.
Bukankah kau bisa menjaga jarak dan
tidak terlarut lebih dalam ?
Hai !! Ini masalah hati! Tidak
bisa semuanya di ukur dengan logika. Ia hadir begitu saja, tanpa pernah bisa
dicegah.
Bodoh !! Semuanya bisa di cegah !
Rasa itu bukan masalah hati tapi juga logika. Tuhan memberi kita hati dan
pikiran. Kau tahu gunanya? Keseimbangan! Logika tanpa hati, itu ibarat besi.
Keras dan tanpa kompromi. Sedang hati tanpa logika ibarat air, mengalir
kemana-mana.
Tapi………. Aku tak bisa
mencegahnya. Ia hadir begitu saja. Apakah aku salah mengulurkan tangan saat ia tenggelam
dalam kebimbangan ?
Aku tahu niat awalmu itu baik.
Tapi seharusnya setelah kau mengulurkan tangan, kau biarkan dia menggenggam
tangan yang lebih berhak. Jangan kau terlena dan membiarkanka dia terus
menggenggam tanganmu. Dan itu salah !
Aku tahu itu salah……..tapi aku
juga membutuhkan genggaman tangan.
Kau tahu apa hasil perbuatanmu ?
Ada tiga hati yang terluka. Dia,kau, dan pasangannya. Apa itu yang jadi
keinginanmu?
Tidak ! Aku tidak ingin melukainya.
Sungguh. Aku ingin menjaga hatinya meskipun tahu akulah yang terlukai. Aku
rela.
Terus? Apa untungnya kau terluka
demi menjaga hati orang yang tak bisa dimiliki ?
Ini bukan masalah untung rugi.
Ini bukan dagang. Tak ada kata untung dan rugi saat kau menjaga sebuah hati.
Seharusnya kau bisa berpikir
jernih. Bersihkan pikiran dan hatimu. Tugasmu hanya membantu menjaga hatinya.
Mengguatkannya. Membiarkan dia berdiri kokoh. Setelah itu biarkan ia memilihnya
sendiri. Tapi, kenyataannya yang kau lakukan lebih dari itu. Kau membimbingnya tapi secara
bersamaan kau torehkan belati ke dirinya. Itu yang kau mau ?
Bukan seperti itu yang kumau. Aku
tak ingin melukainya…………..
Biarkan dia berdiri sendiri ! Relakan
! Dan tugasmu selesai sampai disini.
…………………………………………..
jd pihak ketiga ?
BalasHapus